Headlines News :
| |

Wanita Bisa Orgasme Tanpa Dirangsang Pria

Ilustrasi: Berdasarkan penelitian terbaru, memuaskan wanita saat bercinta tidak hanya melalui klitoris. Karena, klimaks orgasme wanita tidak hanya melalui hubugan seksual semata. (Foto: Dailymail)
Talinews.com, New Jersey – Rangsangan melalui belaian dan kecupan lumrah dilakukan kala bercinta di atas ranjang. Sensasi akan kehangatan melalui rangsangan, biasanya memberikan kepuasan bercinta dengan pencapaian orgasme yang klimaks. Semua itu diatur oleh otak, dengan 'sinyal' yang dibawa oleh serabut-serabut saraf.

Selama ini banyak orang beranggapan bahwa klitoris merupakan satu-satunya kunci untuk kepuasan seksual wanita. Sehingga, pria tidak pernah melewatkan lokasi organ itu dalam setiap berhubungan badan. Bahkan, lokasi dimana klitoris berada bagaikan 'peta buta' yang harus dihafal oleh pria.

Berdasarkan penelitian terbaru, memuaskan wanita saat bercinta tidak hanya melalui klitoris. Banyak cara yang bisa membuat para wanita merasa puas dalam pergulatan di ranjang. Karena, klimaks orgasme wanita tidak hanya melalui hubugan seksual semata.

Para ilmuwan menemukan hasil penelitian bahwa orgasme vagina dan klitoris merupakan fenomena terpisah dan mengaktifkan area berbeda di otak. Bukti baru sensasional ini dituang dalam Journal of Sexual Medicine, yang diterbitkan pada Maret lalu.

Menurut berita yang dilansir dari Dailymail, Kamis (12/4), wanita tidak hanya dapat orgasme dari rangsangan vagina dan klitoris saja.

Namun, dari rangsangan pada kisaran zona erotis, dari beberapa organ yang mampu mencapai 'puncak' saat bercinta.

Kemampuan untuk mencapai klimaks melalui stimulasi vagina bisa dikaitkan dengan kesehatan baik fisik dan mental, dimana wanita sehat lebih mungkin untuk mencapai orgasme tanpa rangsangan klitoris.

Ginekolog asal Perancis, Odile Buisson, dalam esainya berpendapat pemahaman klasik tentang oragsme wanita tergantung pada rangsangan klitoris.

Orang yang mengikuti pandangan ini, beranggapan bahwa dinding depan vagina berhubungan erat dengan bagian-bagian internal dari klitoris, yang berarti bahwa merangsang vagina tanpa 'mengaktifkan' klitoris adalah mustahil.

Padahal, ilmuwan yang melakukan penelitian terbaru menyatakan, area otak dengan sensorik berbeda mengaktifkan rangsangan erotis pada wanita di daerah yang berbeda pula. Ilmuwan yang melakukan penelitian ini berasal dari Universitas Rutgers, New Jersey, dimana wanita yang jadi obyek penelitian diminta untuk masturbasi dan otak mereka dipindai dengan mesin functional magnetic resonance imaging (fMRI).

Barry Komisaruk, profesor psikologi di Rutgers, melaporkan bahwa daerah otak untuk stimulasi klitoris, leher rahim, dan vagina, dilakukan bersama dan sedikit yang saling tumpang tindih, seperti 'sekelompok anggur'.

"Jika stimulasi vagina ini hanya berkerja melalui rangsangan klitoris, maka stimulasi vagina dan stimulasi klitoris harus mengaktifkan tempat yang sama di korteks sensorik. Tapi, ternyata tidak. Ada beberapa jenis orgasme pada wanita," ujar Komisaruk.

Berdasarkan laporan dari para wanita dalam penelitian itu, klimaks vagina dan klitoris berbeda, dengan sensasi yang berbeda pula. Selain itu, beberapa wanita bisa mencapai puncak seksual hanya dengan memikirkannya, tanpa rangsangan seksual sama sekali. Contohnya, adalah beberapa wanita bisa orgasme dan mencapai klimaks melalui latihan olahraga berat.

Menurut profesor Emerita Beverly Whipple yang ikut melakukan penelitian, orgasme pada wanita adalah di otak dan dirasakan di daerah tubuh, yang bisa dirangsang dari bagian tubuh manapun, seperti saat melakukan tindakan seksual sendiri (masturbasi). (art)

Posted by TaliNews on Jumat, 13 April 2012, 02.30. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.!
IndoLowong
Support Us :
Comments
blog comments powered by Disqus