Waduh, Usia Orang Ambisius Lebih Pendek
![]() |
| Ilustrasi: Riset mengungkap mereka yang ambisius, berprestasi, serta memiliki karier bergengsi, cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk dan harapan hidup lebih rendah. (Foto: Google) |
Sebuah penelitian dari University of Notre Dame menunjukkan sisi lain di balik kecemerlangan karier seseorang, yang bisa jadi merugikan, ditilik dari sisi kesehatan. Riset mengungkap mereka yang ambisius, berprestasi, serta memiliki karier bergengsi, cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk dan harapan hidup lebih rendah.
Profesor Timothy Judge dari University of Notre Dame menggunakan data dari studi siklus hidup Terman untuk menelusuri 717 individu berkemampuan tinggi. Ia melakukannya lebih dari tujuh dekade, dengan mengukur cita-cita peserta dari masa kecil ke awal karier mereka.
Latar belakang pendidikan mereka berkisar dari menyelesaikan diploma sekolah menengah atas sampai memasuki beberapa universitas terbaik di dunia, seperti Harvard, Yale, Princeton, Stanford, Columbia, Cornell, Northwestern, Berkeley, dan Oxford.
Ambisi diprediksi oleh perbedaan individu, misalnya neurotisisme dan kemampuan mental umum, serta latar belakang sosial ekonomi seperti pekerjaan orangtua yang bergengsi.
Hasil riset menunjukkan, meski orang-orang ini memiliki segudang prestasi di sekolah maupun di tempat kerja dan memiliki gaji tinggi, mereka yang ambisius cenderung hidup lebih pendek dan tidak lebih bahagia ketimbang teman-teman mereka yang tidak terlalu mempunyai motivasi tinggi. Orang-orang yang berprestasi tinggi cenderung mengorbankan kualitas hidup mereka untuk kesuksesan.
Oleh sebab itu Judge menyarankan, orangtua harus tahu bahwa ambisi memiliki batasan-batasan. Jika keinginan terbesar Anda untuk anak-anak Anda adalah mereka menjalani kehidupan yang bahagia dan sehat, Anda mungkin tidak akan terlalu menekankan keberhasilan profesional kepada mereka, demikian seperti dilaporkan The Atlantic. (R2N)
