Headlines News :
| |

Daniel Suelo 12 Tahun Hidup Di Gua Tanpa Uang

Talinews.com, Utah – Topi koboi dan kacamata menjadi ciri khas Daniel Suelo (51), yang memilih jalan hidupnya untuk tinggal di sebuah gua di gurun Utah, Amerika. Ia bahkan memutuskan untuk hidup tanpa uang sepeser pun selama 12 tahun terakhir.

Daniel Suelo sedang duduk, ia telah tinggal di pegunungan Utah selama lebih dari satu dekade tanpa uang sepeserpun. (Foto: Dailymail)
Rambut yang mulai terlihat memutih dibiarkannya tumbuh gondrong hingga pangkal leher. Pandangan matanya tajam bagaikan tatapan elang. Dalam sepi dan ketenangan, ia menikmati hidupnya memandang alam gurun yang gersang.

Suelo terlihat sangat bahagia dengan jalan hidup yang dipilihnya. Meski tak memiliki harta berharga, kedamaian alam membuat hidup Suelo tetap penuh warna. Meski, bukanlah hal yang mudah untuk hidup sendirian di alam liar, yang terkadang menghadirkan ancaman tanpa diduga.

Ia meninggalkan uang terakhirnya sebesar US$ 30 di sebuah bilik telepon umum di tahun 2000, dan melangkahkan kaki ke arah gurun. Pendirian Suelo sudah bulat, ia memilih menggantungkan hidup sepenuhnya pada alam.

Daniel Suelo tinggal di padang gurun Utah dan sangat jauh dari kota, di sini ia sangat menikmati kesendiriannya bersama alam.
Tidak memiliki uang sepeser pun, Suelo bertahan hidup dengan cara berburu hewan dan menyantap tanaman gurun. Bila ada yang bermurah hati, Suelo tak menolak pemberian bahan makanan dari orang-orang yang berpapasan dengannya. Satu hal yang dipegangnya adalah, kemurahan hati orang itu bukan berupa uang.

Meski menerima pemberian dari orang, jangan harap Suelo mau menerima bantuan apa pun dari pemerintah. Ia tidak mau mengambil kupon makan yang khusus diberikan pemerintah bagi orang yang hidup kekurangan.

Pelajaran hidup: Seorang teman lamanya Mark Sundeen,
menuliskan kehidupan Suelo ini dalam sebuah buku
otobiografi yang berjudul 'The Man Who Quit Money',
berharap buku ini mampu menginspirasi banyak orang.
"Filosofi hidup saya adalah menggunakan apa yang bebas diberikan atau dibuang, dan apa yang sudah ada dan sudah berjalan, apakah saya ada atau tidak," ujarnya seperti yang dikutip dari Dailymail, Kamis (3/5).

Ia ingin hidup tanpa beban di alam. Karenanya, ia membuang paspor dan SIM. Suelo juga merubah namanya menjadi Shellabarger. Nama itu berasal dari bahasa Spanyol yang berarti 'tanah'.

Suelo selama beberapa tahun mendirikan rumah dalam sebuah gua, seluas 200 kaki dan tinggi 50 kaki, di tepi tebing Taman Nasional Arches, Utah. Rumahnya itu berisi tempat tidur yang dibuatnya dari batu dan tungku untuk memasak. Minum dan mandi Suelo bersumber pada mata air di sungai taman nasional itu.

Hidup sendiri di alam tidak membuat Suelo menjadi individu yang tertutup dari dunia sosial. Terkadang ia berkumpul dengan komunitas yang ada di daerah terdekat, atau menghabiskan malam di rumah penduduk.

Pintu rumah Suelo juga selalu terbuka untuk siapa saja. Setiap pendaki disambutnya dengan ramah untuk berbagi tempat berteduh, membaca buku-buku miliknya, dan menyantap bibit kaktus yang dimakannya. Bila bosan tinggal di rumah, Suelo akan berkemah di padang gurun atau bermalam di gua lain.

Kisah hidup Suelo ini dituang dalam sebuah buku yang ditulis oleh sahabatnya, Mark Sundeen. Judul buku otobiografi itu berjudul 'The Man Who Quit Money'. Sundeen mengatakan bahwa awalnya ia sudah lama kehilangan kontak dengan Suelo. Saat ia mengetahui bahwa temannya itu hidup tanpa uang dan tinggal di gua, Sundeen langsung menemuinya.

Daniel Suelo bersama sahabat lamanya Mark Sundeen sedang menikmati malam di gurun Utah.
Perkakas sehari-hari yang digunakan Daniel Suelo.
"Saya pikir dia gila atau memiliki beberapa jenis gangguan mental. Tapi, saat terjadi krisis ekonomi di tahun 2008, saya mulai belajar mengikuti pola pikir Suelo. Ternyata, sistem keuangan Amerika begitu besar dan tidak bisa dikendalikan. Dalam banyak hal, kita merasa diperbudak oleh uang. Lebih parah lagi, kita merasa tidak berdaya untuk merubah itu," kata Sundeen.

Bagaimana Sundeen tidak heran dengan pilihan hidup Suelo. Temannya itu berasal dari kalangan keluarga berada dan pernah mengecap pendidikan hingga perguruan tinggi. Hanya orang tak waras dan tak berpendidikan yang memilih cara hidup tanpa uang sepeser pun.

Namun, hidup adalah pilihan. Suelo merasa bahwa dengan uang, maka akan tercipta kesenjangan antara manusia. Sehingga, jiwa konsumtif manusia akan diselimuti oleh ketamakan dan keserakahan belaka. Hal itulah yang ingin dihindari Suelo.

Setelah sekian lama tinggal di gua, ia pun dijuluki manusia gua. Ketika sedang bosan di dalam gua, ia pergi berkemah di gurun.
Harta yang dimiliki Suelo, sebagian besar adalah benda-benda yang telah dibuang orang, ia tidak mau menerima bantuan dalam bentuk uang.
"Tujuan hidup Suelo adalah untuk mengambil sedikit dan memberikan sebanyak mungkin," ujar Sundeen. Bahkan, buku biografi Suelo menjadi inspirasi bagi ribuan orang Amerika, yang mengalami kondisi perekonomian sulit.

Satu hal yang diketahui Sundeen tentang hal itu adalah saat Suelo tinggal bersama satu komunitas di Georgia pada tahuun 2001. Ketika itu, ia mendapat cek $500 pembayaran penghasilan dari pekerjaannya. Namun, cek itu tidak diuangkannya dan disumbangkan melalui pos.


(art)

Posted by TaliNews on Jumat, 04 Mei 2012, 15.48. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.!
IndoLowong
Support Us :
Comments
blog comments powered by Disqus