Headlines News :
| |

Nasib Menyedihkan Orangutan Di Kalimantan

Kerrie, bayi orang utan yang menjadi korban perambahan hutan untuk lahan sawit. Foto ini di ambil oleh Sean Whyte sebelum Kerrie meninggal akibat infeksi di dadanya. (Dok. Telegraph)
Talinews.com – Pulau Kalimantan pernah dijuluki sebagai paru-parunya dunia karena memiliki hutan hujan tropis yang lebat dan sangat eksotis. Aneka flora dan fauna khas hutan hujan tropis, tumbuh subur dan bisa ditemukan berkeliaran dalam hutan.

Julukan itu merupakan pengakuan dunia yang sempat membuat Indonesia berbangga hati. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berusaha untuk bisa dikenal di mata dunia. Namun, saat ini kondisinya sudah berubah. Hutan hujan tropis sudah menipis, yang diakibatkan pembukaan lahan untuk perkebunan sawit dan pembalakan liar.

Pembukaan lahan yang mencapai ribuan hektar ini biasanya dilakukan dengan cara dibakar. Hal ini mengakibatkan musnahnya aneka flora yang ada, serta banyak fauna yang kehilangan habitat aslinya. Populasi flora dan fauna berkurang akibat tidak bisa bertahan hidup dan mati oleh kobaran api.

Fauna yang menjadi perhatian dunia adalah orang utan. Hewan mamalia dan primata khas Indonesia itu dahulu banyak ditemukan dihampir seluruh hutan, terutama di Kalimantan. Kini, keadaan telah berubah.

Orangutan diburu karena dianggap sebagai pengganggu lahan sawit. Kondisi menyedihkan yang dialami oleh orangutan, membuat para pecinta satwa di dunia mencoba untuk melakukan upaya penyelamatan dengan cara rehabilitasi di tempat penampungan satwa, yang digagas oleh suatu lembaga organisasi dunia.

Banyak gambaran menyedihkan mengenai nasib orangutan korban dari pembukaan lahan, seperti yang ditangkap dalam rekaman lensa seorang fotografer bernama Sean Whyte. Berdasarkan berita dari Telegraph, kumpulan foto yang ditampilkan dalam buku berjudul 'The Ape Crusader' diterbitkan oleh Halsgrove Publishing.

Mau tahu seperti apa nasib menyedihkan orangutan yang ditemui Sean Whyte di Kalimantan? Berikut Talinews tampilkan foto-fotonya.

Seekor orang utan dewasa yang tampak lemah tak berdaya dalam kerangkeng.
Momo dan Mimi dua bayi yatim piatu orangutan muda yang ditemukan di belakang rumah masyarakat di Sintang. Mereka berpelukan satu sama lain dalam ketakutan, tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka berikutnya.
Momo dan Mimi yang tampak jauh lebih bahagia dan sehat sekarang mereka berada di sebuah pusat penyelamatan orang utan.
Sean Whyte sedang membantu menyusui bayi orang utan, Kerrie
Ekspresi Kerrie yang lucu sebelum pada akhirnya ia meninggal akibat infeksi di dadanya.

(art)

Posted by TaliNews on Minggu, 01 April 2012, 00.49. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.!
IndoLowong
Support Us :
Comments
blog comments powered by Disqus