Selasa, 10 April 2012 | 15.55 | Posted by TaliNews
Talinews.com, Jepang – Dahulu masyarakat Jepang dikenal dengan cara bunuh diri ksatria melalui harakiri, dengan menghunus samurai di tubuh sendiri. Namun, perkembangan zaman telah berubah dan ternyata banyak penduduk Jepang mengambil jalan pintas melakukan bunuh diri di hutan Aokigahara, dengan cara gantung diri.
 |
| Sebuah kerangka manusia ditemukan oleh Azusa Hayano bersama kru film di Hutan Aokigahara, hotspot bunuh diri Jepang (Foto: Dailymail) |
 |
| Sepatu dan pakaian tetap utuh pada kerangka yang ditemukan di lokasi bunuh diri |
 |
| Mr Hayano mengatakan ia telah menemukan lebih dari 100 mayat seperti ini dalam 20 tahun terakhir |
Setiap tahun staf yang bertugas di kantor pemerintahan Jepang menemukan sebanyak 100 mayat yang tergantung di pohon hutan Aokigahara. Hutan yang berada di kaki Gunung Fuji itu menjadi area yang paling sering digunakan untuk bunuh diri.
 |
| Geologist Azusa Hayano ketika memeriksa jerat yang ditemukan tergantung di pohon-pohon di kaki Gunung Fuji |
 |
| Mr Hayano menemukan boneka yang dipaku di pohon, yang katanya itu adalah ekspresi kebencian masyarakat. Juga terlihat pita plastik yang mengungkapkan cara orang untuk menemukan jalan keluar jika terjadi perubahan suasana hati |
Petugas pemerintah Jepang bernama Azusa Hayano mempelajari kebiasaan penduduk Jepang melakukan bunuh diri, yang cenderung berlokasi di hutan. Hal itu telah dilakukannya lebih dari 30 tahun. Meski begitu, ia masih belum bisa memahami tren bunuh diri yang dilakukan di hutan.
 |
| Mr Hayano berbicara kepada seorang pria yang menjadi tersangka bunuh diri setelah menemukan kemahnya berada di jalan melalui hutan |
 |
| Mr Hayano menunjuk ke sebuah catatan pelaku bunuh diri yang dipaku di pohon yang dikenal sebagai Jukai |
Menurut Hayano, dalam 20 tahun terakhir dirinya sudah menemukan lebih dari 100 mayat yang tergantung di hutan Aokigahara. Jumlah itu belum termasuk sisa-sisa belulang dan pakaian yang banyak ditemukan di lokasi hutan.
Hayano pun berinisiatif untuk merekam itu semua dengan bantuan kru film Vice World, dan membuat dokumenter dalam situs 'Jukai' atau 'lautan pohon'. Pakar Geologis paruh baya itu ingin berbagi tentang apa yang dipelajari dan ditemukannya di hutan Aokigahara.
 |
| Sebuah tanda di pintu masuk menuju hutan yang mendesak pengunjung bunuh diri memikirkan keluarga mereka |
 |
| Seorang pria tergantung ditemukan di antara pohon-pohon, di tempat ini pula sebanyak 100 mayat ditemukan setiap tahun |
"Besar kemungkinan, pelaku bunuh diri merupakan orang yang putus asa dan dilingkupi banyak permasalahan dalam hidup yang disimpan sendiri. Hal ini bisa dilihat dari sisa-sisa goresan tulisan yang mereka tinggalkan di pohon, sebelum mengambil jalan pintas mengakhiri hidup," ujar Hayano, seperti yang dilansir dari Dailymail, Selasa (10/4).
Seperti apa film dokumenter penelitian Azusa Hayano di hutan Aokigahara? Berikut Talinews tampilkan video rekamannya.
(art)

Posted by
TaliNews on Selasa, 10 April 2012, 15.55. Filed under
Dunia,
Feature,
Video.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0. Feel free to leave a response.!