Headlines News :
| |

Kekuatan Rahasia Orang Introvert

Ilustrasi (Forbes)
Talinews.com, Amerika – Istilah introvert (tertutup) dan ekstrovert (terbuka) pertama kali dipopulerkan oleh seorang pakar psikologi bernama Carl Jung, pada tahun 1920. Istilah ini dikembangkan oleh Myers-Briggs dalam tes kepribadian, yang sering digunakan dalam tes masuk universitas dan perusahaan besar.

Kebanyakan orang berpandangan bahwa menjadi individu yang introvert (tertutup) akan merugikan diri pribadi dan membatasi interaksi dengan lingkungan sekitar. Namun, pada kenyataannya, banyak tokoh pemimpin dunia yang berpengaruh, merupakan orang-orang yang introvert. Seperti Charles Darwin, Mahatma Gandhi, Albert Einstein, Al Gore, dan J.K Rowling.

Ternyata, menjadi orang yang introvert tidak selamanya merugikan. Seperti yang diungkapkan oleh Susan Cain, penulis Amerika, dalam bukunya berjudul 'Quite : The Power of Introvert in a World That Can't Stop Talking'. Kekuatan orang introvert akan tampak saat menjadi seorang pemimpin.

Menurut studi yang ia tuang dalam buku itu, orang introvert lebih baik dalam memimpin karyawan. Karena, mereka lebih proaktif, mau mendengarkan, dan membiarkan para karyawan untuk mengeluarkan ide-ide cemerlangnya.
"Contohnya mantan CEO Mozzila, John Lily. Dia hanya berjalan diam di aula dan melakukan kontak mata dengan orang yang berpapasan dengannya, tanpa menyapa sedikitpun sekadar berbasa-basi. Ia tidak menyadari berapa banyak orang yang tersinggung akibat sikapnya itu. Pemimpin introvert hanya perlu untuk sedikit lebih sosial," ujar Cain seperti dikutip dari Forbes.
Ia menjelaskan, sebelum abad kedua puluh, masyarakat pada umumnya hidup dalam apa yang disebut sejarawan sebagai 'karakter budaya', ketika setiap orang mengharapkan dapat melakukan integritas diri dengan moral yang tenang. Namun, ketika orang-orang mulai menuju kota dan melakukan pekerjaan berbisnis, timbul banyak pertanyaan dalam diri setiap orang. Bagaimana caranya untuk menjadi menonjol di tengah orang banyak?. Akibatnya, muncul 'kepribadian budaya', dimana setiap orang ingin tampil berkilau seperti seorang bintang film dan berusaha tampil bagaikan karyawan yang ceria.

Meski begitu, Cain tidak menampik peran besar orang ekstrovert. Menurutnya, orang-orang ekstrovert lebih tegas secara vokal, dan berusaha tampil sebagai sosok yang harus didengar. Bila berlebihan, sikap kepemimpinan orang ekstrovert bisa menjadi malapetaka dalam suatu perusahaan.
"Ide dan kepemimpinan yang besar bisa muncul dari dua jenis kepribadian ini. Tapi, harus ada keseimbangan yang lebih baik dan inklusi gaya kerja yang berbeda. Introvert hidup di bawah ideal ekstrovert, seperti perempuan yang hidup di dunia pria," tuturnya.  
(art)

Posted by TaliNews on Kamis, 16 Februari 2012, 00.32. Filed under , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.!
IndoLowong
Support Us :
Comments
blog comments powered by Disqus