Ini Dia Planet Terpanas, Terdingin, Tertua, Termuda, Tercepat, dan Terbesar Di Luar Angkasa

Talinews.com, Amerika – Perkembangan teknologi membantu para astronom dan peneliti ruang angkasa dalam mengidentifikasi planet. Melalui teleskop, para ilmuwan bisa melihat dan mempelajari kondisi dari planet yang ada di sekitar galaksi bima sakti.

Nah, kali ini Talinews akan membeberkan planet apa sih yang terpanas, terdingin, tertua, termuda, dan tercepat di luar angkasa. Berdasarkan berita yang dilansir dari Dailymail, Selasa (1/5), karakteristik dari setiap planet ini sudah dipelajari oleh ilmuwan selama 50 tahun terakhir.

Planet terpanas adalah WASP-12b, yakni sebuah planet gas dengan suhu yang melebihi gurun Sahara, sekitar 2.200 derajat Celcius. Planet ini juga memiliki ukuran yang besar, hampir dua kali ukuran planet Jupiter.

Planet terpanas WASP-12b

Planet terdingin dikenal sebagai OGLE-BLG-390L. Planet paling dingin ini memiliki massa lima kali planet bumi, dengan permukaannya yang berbatu. Planet ini juga satu planet terjauh yang diketahui oleh manusia, memiliki jarak 28.000 tahun cahaya.

Berdasarkan penelitian para ilmuwan, diketahui bahwa dipermukaan planet OGLE-BLG-390L memiliki titik beku minus 220 derajat Celcius. Suhu ini berada di bawah titik didih nitrogen cair dan dekat dengan angka nol mutlak.

Jarak planet ini dari bumi sekitar 10,5 tahun cahaya, yang dapat dilihat menggunakan teleskop, sama seperti melihat matahari. Suhunya yang dingin bisa membuat lautan air dipermukaan planet itu membeku.

Planet terdingin OGLE-BLG-390L

Planet tertua adalah Methusela, yang memiliki nama asli PSR B 1620-26 b. Planet ini bisa dikatakan sebagai 'kakek' dari alam semesta, yang terbentuk sekitar 12,7 milyar tahun lalu. Pembentukan planet ini sama saja dengan delapan milyar tahun lebih tua dari planet bumi.

Methusela dibentuk hanya dua milyar tahun setelah Big Bang. Penemuan di tahun 1993 mengubah persepsi kita tentang pembentukan planet, menyiratkan ada planet yang lebih tua di luar angkasa sana untuk ditemukan.

Implikasi ini bisa menyiratkan ada kemungkinan peningkatan kehidupan di alam semesta, seperti hidup bisa berevolusi lebih awal dari pemikiran ilmuwan selama ini, dan tingkat evolusi yang terjadi sepanjang waktu. Sehingga, penelitian luar angkasa akan semakin menarik lagi untuk dilakukan.

Planet tertua Methulesa

Planet termuda dipercaya oleh para ilmuwan NASA bahwa planet ini mungkin telah berevolusi di sekitar bintang yang berbeda, membakarnya, sebelum membentuk dengan penyatuan bintang yang lewat. Di bagian terluar angkasa yang bisa dijangkau, ada planet yang belum diberi nama dan mengorbit di bintang Coku Tau, yang memiliki jarak sekitar 420 tahun cahaya. Usia planet ini diperkirakan sekitar satu juta tahun.

Planet termuda yang mengorbit di bintang Coku Tau

Planet tercepat dikenal dengan nama SWEEPS-10, yang terbang mengitari mataharinya pada jarak hanya 740.000 mil. Jarak ini sekitar tiga kali jarak bulan dari bumi, yang berarti dalam sehari hanya berlangsung perputaran selama 10 jam.

Planet tercepat SWEEPS-10

Planet terbesar dikenal sebagai TrES-4, dimana memiliki ukuran 1,7 kali ukuran planet 'goliath' di tata surya kita, Jupiter. Planet ini juga bisa dikatakan aneh. Meski berukuran besar, TrES-4 juga sangat ringan, dengan kepadatan gabus. Perputaran planet ini mungkin hanya mengelilingi sekitar ekor komet yang membentuk atmosfernya sendiri.

Menurut Georgi Mandushev dari Lowell Observatory di Arizona, kepadatan rata-rata planet ini adalah sekitar 0,2 gram per kubik sentimeter, atau sekitar kerapatan kayu biasa.

Planet terbesar TrES-4

(art)