Biksu Keluar Dari Biara Usai Video Mabuk, Judi Poker, dan Merokok, Beredar
Talinews.com, Korea Selatan – Biksu juga manusia. Pepatah ini mungkin bisa disematkan pada enam orang biksu yang dikeluarkan oleh biara, setelah video yang direkam diam-diam memperlihatkan aksi mereka yang sedang mabuk, berjudi poker, dan merokok di satu hotel Korea Selatan, beredar luas.
![]() |
| Biksu sedang bermain judi poker dan merokok di dalam salah satu kamar Hotel. (Gambar: Dailymail) |
Televisi Korea Selatan melaporkan bahwa video para biksu itu direkam di satu hotel mewah di tepi danau pada April lalu, saat para biksu merayakan ulang tahun seorang rekannya dalam pelayanan sebagai biksu.
Para biksu yang menghabiskan waktu selama 13 jam untuk bermain judi poker itu, dikabarkan berasal dari biara Jogyesa, yang memiliki sepuluh juta umat. Jumlah ini merupakan seperlima dari populasi penduduk di Korea Selatan.
![]() |
| Skandal ini sangat meresahkan publik khususnya umat Buddha serta membuat gerah para anggota biksu Buddha di Biara Jogyesa, Seoul, Korea Selatan |
"Pada dasarnya, aturan Budha mengatakan jangan mencuri…mereka menyalahgunakan uang yang berasal dari umat Budha untuk perjudian," ujar kepala biara. Kejadian ini menyebabkan berkembangnya spekulasi tentang perpecahan kekuasaan di dalam biara.
Seorang biksu senior bernama Seongho mengatakan, taruhan dalam judi poker yang dilakukan para biksu itu mencapai 1 milyar Won. Seongho juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada para pengambil kebijakan di biara.
Menurut Seongho, dirinya juga sudah memegang USB yang berisi video dari kamera tersembunyi di hotel. Ia tidak mau mengatakan siapa yang memberikannya USB itu, guna menghindari adanya ancaman terhadap orang tersebut.
Tindakan para biksu yang mabuk, bermain judi poker, dan merokok, mendapat kecaman dari ramai organisasi dan masyarakat. Menurut kelompok Solidaritas Budha untuk Reformasi, tindakan itu merupakan tindakan yang mencemarkan biara dan menjadi sorotan seluruh masyarakat Korea Selatan.
![]() |
| Kejadian ini telah disiarkan di TV Korea Selatan hanya beberapa hari sebelum para umat Buddha merayakan salah satu hari besar dalam kalender mereka |
(art)


