Headlines News :
| |

Hati-Hati, Kurang Tidur Sebabkan Alzheimer

Ilustrasi: Orang yang sering mengalami kurang tidur cenderung membahayakan sistem kekebalan tubuhnya (Foto: Indiatimes)
Talinews.com, Amerika – Apakah Anda menguap saat berkerja di kantor akibat tidak cukup tidur? Mungkin tindakan menguap itu Anda lakukan secara sembunyi-sembunyi sehingga aman dari pantauan pimpinan di kantor.

Tapi, Anda tidak bisa menghindar dari ancaman serangan penyakit yang bisa muncul akibat kurang tidur. Bahayakah?

Satu penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan dengan penciptaan deposito di otak yang merupakan pelopor untuk penyakit Alzheimer. Selain itu, berbagai risiko yang mengancam kesehatan bisa timbul akibat kurang tidur.

Menurut Profesor Kevin Morgan, Direktur Unit Penelitian Kesehatan Tidur dari Loughborough University, orang yang sering mengalami kurang tidur cenderung membahayakan sistem kekebalan tubuhnya.

Berbagai penelitian telah menyatakan adanya hubungan antara kurang tidur dengan beberapa risiko penyakit seperti tekanan darah meningkat, peradangan, risiko kondisi jantung, kanker, dan diabetes. Satu penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School menunjukkan, bahwa pria yang kurang tidur memiliki risiko 83% lebih besar mengalami tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan sakit jantung dan stroke, dibandingkan mereka yang tidur nyenyak.

"Ada juga beberapa hubungan yang tidak dapat dijelaskan antara kesehatan dan kurang tidur. Seperti, seberapa cukup kita tidur dan berapa lama kita hidup," ujar Morgan.

Penelitian terbaru dari Washington University yang memeriksa orang berusia antara 45 hingga 80 tahun, yang tidak mengalami masalah pada ingatan mereka. Namun, beberapa orang diantaranya memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami Alzheimer.

Hasilnya, sekitar 25 persen peserta penelitian memiliki praklinis Alzheimer, yakni bukti plak amiloid, sejenis deposito (penumpukan) protein di otak. Plak ini diduga menyebabkan kerusakan sel otak, bentuk yang ada pada Alzheimer, yang tertimbun 10 hingga 15 tahun sebelum gejala muncul.

Nah, orang yang kurang tidur akibat sering bangun tiba-tiba atau menghabiskan banyak waktu terjaga di tempat tidur, memiliki risiko yang tinggi mengalami plak. Hal ini diungkapkan oleh Dr Yo-El Ju, professor neurologi dari Washington University.

"Ada kemungkinan bahwa kualitas tidur yang buruk atau kurang tidur selama bertahun-tahun, akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan plak amiloid. Atau, bisa dimungkinkan memiliki plak amiloid yang menyebabkan kualitas tidur buruk," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa semua orang, bukan hanya orang yang memiliki riwayat keluarga terserang penyakit Alzheimer, harus memprioritaskan tidurnya. Jangan sampai banyaknya kewajiban atau pekerjaan harus memotong waktu tidur. Sehingga, setiap orang harus membuat keputusan aktif untuk mendapatkan waktu tidur yang baik.

Tidur yang baik dan cukup, ujar Yo, bukan terletak pada angka atau berapa lama Anda tidur. Tapi, tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Tidur terbaik terjadi ketika jam tubuh menunjukkan sinyal ngantuk teramat sangat.

"Hindari kafein saat sore hari. Karena akan menyebabkan tidur Anda menjadi gelisah. Alkohol dapat membuat Anda mengantuk, tapi menyebabkan Anda banyak terbangun di malam hari. Jangan juga melakukan gym di waktu malam. Karena, berolahraga sebelum tidur akan membuat tubuh seperti terkejut saat beristirahat," kata Yo.

Menonton TV, makan, surfing internet, sibuk ber-sms, atau melakukan kegiatan lain di tempat tidur selain tidur, dapat mengajarkan kebiasaan tubuh yang buruk karena akan membuat Anda terjaga di bawah selimut. (art)

Posted by TaliNews on Senin, 02 April 2012, 20.01. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.!
IndoLowong
Support Us :
Comments
blog comments powered by Disqus