Talinews.com, Amerika Serikat – Kiamat sudah dekat? Mungkin saja. Setidaknya kiamat yang hampir sama yang ditunjukkan dalam film '2012' dalam bentuk serangan seperti yang ada di film 'Armageddon'.
 |
| Survey eksplorer infrared lapangan NASA telah mengidentifikasi 107 sampel asteroid 'berbahaya' di dekat bumi, yang memiliki lebar 330 kaki atau lebih besar lagi. (Gambar: Dailymail) |
Berdasarkan berita yang dilansir dari Dailymail, Kamis (17/5), NASA memperkirakan ada 47.000 asteroid yang berpotensi bahaya, yang akan menyebabkan bencana kerusakan dahsyat, dalam skala ukuran kerusakan suatu kota atau lebih besar, dan Indonesia berada di urutan ke dua dari daftar 10 negara itu.
Hasil ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Southampton, yang telah mengidentifikasi untuk pertama kalinya orang-orang yang akan menderita kerugian bencana atau akan lumpuh, sehingga akan hampir mustahil bagi mereka untuk pulih.
Survey eksplorer infrared lapangan NASA telah mengidentifikasi 107 sampel asteroid 'berbahaya' di dekat bumi, yang memiliki lebar 330 kaki atau lebih besar lagi. Perkiraan yang sudah dilakukan oleh NASA mengenai jumlah asteroid 'berbahaya' di luar angkasa adalah 47.000 buah.
 |
| Misi WISE, yang disebut NEOWISE menunjukkan ada sekitar 4.700 PHAs, plus atau minus 1.500, dengan diameter lebih besar dari 330 kaki. |
Asteroid tersebut dikategorikan sebagai 'potentially hazardous asteroids' atau PHAs, mendekati orbit Bumi, dengan jarak lima juta mil, dan cukup besar untuk mampu melewati atmosfer bumi, dan menyebabkan kerusakan pada skala regional atau lebih besar.
Hasil terbaru datang dari bagian 'berburu asteroid' dari misi WISE, yang disebut NEOWISE. Temuan menunjukkan ada sekitar 4.700 PHAs, plus atau minus 1.500, dengan diameter lebih besar dari 330 kaki. Sejauh ini, 20 sampai 30 persen diperkirakan asteroid itu telah ditemukan.
Para ilmuwan juga menyusun tabel negara-negara yang akan terkena dampak paling parah dalam peristiwa serangan asteroid. Daftar ini telah disusun oleh para peneliti dari University of Southampton menggunakan perangkat lunak yang disebut disebut NEOimpactor, singkatan dari NASA 'NEO' atau program Earth Object Dekat.
 |
| Analisis NEOWISE menunjukkan bahwa kita telah membuat awal langkah yang baik dalam menemukan benda-benda angkasa yang memiliki dampak bahaya terhadap Bumi |
"Analisis NEOWISE menunjukkan bahwa kita telah membuat awal langkah yang baik dalam menemukan benda-benda angkasa yang memiliki dampak bahaya terhadap Bumi. Tapi, kita sudah menemukan banyak diantaraya, dan akan mengambil upaya bersama selama beberapa dekade berikutnya, untuk menemukan semua asteroid yang bisa melakukan kerusakan serius.
Ini menjadi tujuan misi di masa depan," kata Lindley Johnson, program eksekutif untuk Program Observasi Near-Earth Object di Markas NASA di Washington.
Analisis baru ini juga menunjukkan bahwa sekitar dua kali lebih banyak PHAs seperti yang diduga sebelumnya, cenderung berada dalam orbit 'incination lebih rendah', yang lebih selaras dengan bidang orbit bumi.
Asteroid dengan kemiringan orbit yang lebih rendah akan lebih mungkin untuk menghantam Bumi. Mereka juga akan lebih mudah dijangkau. Hasil itu menunjukkan objek yang lebih dekat dengan bumi mungkin bisa dijadikan tujuan misi manusia atau robot di masa mendatang.
Amy Mainzer di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, mengatakan segala sesuatu yang bisa kita belajar tentang obyek itu membantu kita memahami asal-usul dan nasib mereka.
 |
| PHAs - Asteroid berpotensi berbahaya, memiliki orbit terdekat dengan Bumi, berjarak lima juta mil. Selain itu ukuran asteroid ini cukup besar untuk bertahan melewati atmosfer bumi dan berpotensi menyebabkan kerusakan dengan skala yang lebih besar |
"Tim kami terkejut saat menemukan PHAs rendah yang memiliki kecenderungan melimpah. Karena mereka akan cenderung melakukan pendekatan lebih dekat dengan Bumi," katanya.
Penemuan bahwa banyak PHAs membuat peneliti tahu tentang komposisi asteroid, yang kemungkinan memiliki komposisi berupa granit, batu, atau seperti logam. Jenis informasi ini penting dalam menilai potensi bahaya batu ruang angkasa yang jatuh ke bumi.
Komposisi asteroid juga akan mempengaruhi seberapa cepat kemungkinan terbakar di atmosfer bumi, jika tabrakan itu berlangsung. Hasil NEOWISE sendiri akan diterbitkan dalam Astrophysical Journal.
Pesawat ruang angkasa WISE mengamati langit dua kali dengan cahaya inframerah, sebelum memasuki modus hibernasi di awal 2011. Proyek NEOWISE sendiri menghasilkan gambar dari sekitar 600 asteroid di dekat bumi, sekitar 135 di antaranya adalah penemuan baru.
Kapan benturan asteroid dengan bumi itu akan terjadi? NASA tidak mengungkapkan waktu pastinya. Setidaknya, NASA sudah memberi informasi dan gambaran mengenai dampaknya saja. Adapun daftar 10 negara yang memiliki dampak terparah akibat benturan asteroid adalah :
- China
- Indonesia
- India
- Jepang
- Amerika Serikat
- Filipina
- Italia
- Inggris
- Brazil
- Nigeria
(art)